Sabtu, 08 April 2017

Jalak Bali



Jalak Bali atau dalam nama ilmiahnya Leucopsar rothschildi adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari sukuSturnidae. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Jalak Bali memiliki pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.
Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali, dimana pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.

Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan setelah pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild yang merupakan orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.
Dikarenakan penampilannya yang indah dan elok, Jalak Bali merupakan salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi Jalak Bali cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran Jalak Bali.
Pola hidup
Jalak bali mencari makan dengan cara membongkar tanah gembur dengan paruhnya untuk menangkap serangga, larva serangga, dan cacing. Jalak bali juga mencari makanan di permukaan tanah di padang rumput. Dalam mencari makan jalak bali biasanya berkelompok. Karena saat hujan lebat jalak bali suka nekat mencari makan, banyak kawanan jalak bali yang mudah ditangkap karenabadannya basah.
Suara jalak bali yang khas dengan pekik melengking serta campuran siul dengan jeda tertentu yang kadang-kadang sangat melodius.
kelangkaan Jalak Bali membuat sejumlah pemerhati lingkungan prihatin. Untuk mencegah agar spesies asli Pulau Dewata ini tidak punah 16 ekor telah dilepasliarkan dari 82 ekor yang ada di penangkaran di Nusa Penida.
nadib burung jalak Bali yang harus hidup dalam penangkaran di Taman Nasional Bali Barat (TMBB) jangan menjadi ikon perjalanan budaya Bali. Nasib memprihatinkan kekayaan spesies alam Bali ini merupakan bukti terlalu longgarnya warga lokal dalam menjaga kekayaan alam.

karena populasi burung jalak bali yang semakin berkurang, maka kita harus menjaga populasi agar tidak semakin punah. kalau burung jalak bali itu punah, maka tidak ada lagi burung khas Pulau bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar