Sabtu, 08 April 2017

Burung Murai

 

Bagi para pencinta burung Murai Batu dalam memeliharanya tidak selalu mencari burung yang telah dewasa. Akan tetapi burung Murai Batu yang anakan atau trotolan juga banyak digandrungi oleh para kicau mania. Alasan pemilihan burung Murai Batu trotolan terbilang cukup beragam yang di antaranya harganya tidak semahal burung yang telah dewasa. Selain itu, dengan membeli burung Murai Batu yang masih anakan dianggap lebih mudah melatihnya sehingga mampu menguasai banyak variasi suara kicauan. Akan tetapi dalam memelihara burung Murai Batu trotolan dibutuhkan waktu yang tidak sedikit setiap harinya untuk memastikan kondisi kesehatan dan pemasteran kicauannya berjalan dengan baik.

Nah, merawat burung Murai Batu trotolan memang membutuhkan waktu yang lumayan banyak dan kerja keras yang tinggi dari pemiliknya. Hal ini dikarenakan burung Murai Batu trotolan butuh terus dipantau tentang kecukupan pakannya, penghangat di kandang atau sangkar, vitamin, memandikan dan penjemuran, dan pemasteran kicauannya. Untuk itu sebelum memelihara burung Murai Batu trotolan tentunya dapat bertanya pada diri tentang kesediaan bisa fokus merawatnya sampai remaja dan dewasa. Karenanya memang tidak banyak yang ingin memelihara burung Murai Batu trotolan sebab dihadapkan akan takutnya tidak ada waktu dalam merawatnya dan mengakibatkan burung trotolan mengalami kematian.

Memelihara burung Murai Batu trotolan dapat dengan memberikan perawatan harian mulai pakan sampai dengan penjemurannya. Dalam merawat burung Murai Batu trotolan mesti menyediakan pakan yang bermutu seperti jangkrik, kroto, ulat, dan voer. Pemberian pakan kepada burung Murai Batu trotolan mesti tetap dipantau karena porsi makannya terbilang agak banyak dibanding yang dewasa. Dengan memberikannya variasi pakan secara bertahap dapat memudahkannya untuk mengenal beragam jenis pakan mulai sejak kecil. Karena semua jenis pakan yang disantapnya itu mempunyai khasiat untuk menjaga kesehatan fisiknya dan menumbuh kembangkan otaknya dalam mengingat banyak suara kicauan.


Gambar: Murai Batu trotolan

Selain itu, penting pula memperhatikan waktu penjemuran dan memandikan burung Murai Batu trotolan. Waktu memandikan dan penjemuran kepada burung Murai Batu trotolan mesti dilakukan secara rutin setiap harinya. Ditambahkan pula dengan memberikannya pengembunan di waktu sekitar jam 5 sampai 6 pagi. Dan tak lupa tetap memberikannya multi vitamin tambahan agar tidak mudah terserang penyakit saat menghadapi cuaca yang tidak menentu.

Sedangkan pemasteran yang dapat diajarkan kepada burung Murai Batu trotolan mesti memperhatikan tingkat usianya. Biasanya burung Murai Batu trotolan yang baru pertama kali diajarkan untuk mengenal suara kicauan berusia sekitar 1 bulan. Pada usia satu bulan suara kicauan yang diperdengarkan kepada burung MB trotolan berupa suara burung pemakan buah-buahan seperti pleci, keluarga burung madu, dan gelatik. Dengan rutinnya memperdengarkan suara kicauan kepada burung Murai Batu trotolan dapat memancingnya mengeluarkan suara kicauan.

Selanjutnya, saat usia burung sudah menginjak 2 bulan atau lebih dapat memancingnya dengan memutarkan suara kicauan dari burung kenari, tengkek, ataupun ciblek. Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak suara kicauan dari ragam jenis burung berbeda membantunya untuk memperkaya suara isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan membantunya untuk mengeluarkan suara asli saat sudah menginjak usia dewasa.

Memaster burung Murai Batu trotolan jangan terhenti hanya pada saat usianya sudah menginjak dua atau tiga bulan. Akan tetapi saat burung Murai Batu mulai beranjak remaja tetap prosesi pemasteran dilangsungkan dengan rutin melatih kicauannya dari memperdengarkan suara kicauan burung yang mempunyai suara tembakan khusus. Ataupun secara langsung mendekatkan burung Murai Batu trotolan yang sudah sering dilatih dengan burung ocehan lainnya agar mentalnya juga terlatih.

Yup, itulah uraian singkat mengenai burung Murai Batu trotolan yang butuh perawatan harian dan juga memaster suaranya. Dari membaca artikel ini membuat kita tahu bahwa memelihara burung Murai Batu trotolan bukanlah persoalan yang mudah. Akan tetapi bila dilakukan dengan serius maka Murai Batu trotolan tersebut menjelma menjadi burung kicauan yang sangat siap tempur saat diikutkan dalam ajang kontes burung ocehan.
Sumber:  http://www.muraibatu.link/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar