Minggu, 09 April 2017

Cendrawasih 12 Kawat

Cenderawasih mati-kawat, Cendrawasi 12 kawat

Spesies:
S. melanoleucus
Nama Local:
Cenderawasih mati-kawat, Cendrawasi 12 kawat
Nama Latin:
Seleucidis melanoleucus
Habitat:
Habitatnya adalah hutan hujan dataran rendah dekat pesisir dan hutan sepan­jang sungai-sungai di dataran rendah, terutama di hutan sagu dan pandanus. Pada umumnya hidup di dalam hutan pamah di Irian Jaya. Pada waktu tidak terbang, burung-burung ini bertengger pada dahan pepohonan.
Distribusi:
Pulau Irian,Salawati, Irian dan Papua New Guinea.
Manfaat/Keunikan:
Cenderawasih 12 kawat (Cenderawasih mati-kawat) atau dalam nama ilmiahnya Seleucidis melanoleucus adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33 cm, dari genus tunggal Seleucidis. Burung cendrawasih 12 kawat adalah burung yang sangat mempesona. Tidak heran kalau dijuluki burung dewata, burung yang seindah burung surga. Burung ini mempunyai nilai budaya yang tinggi, karena selalu digunakan dalam upacara-upacara adat. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam mengilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu berwarna kuning dan duabelas kawat berwarna hitam. Burung ini berparuh panjang lancip berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah. Burung betina berwarna coklat, berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun keduabelas kawat di sisi perutnya.Seperti kebanyakan spesies burung lainnya di suku Paradisaeidae, Cenderawasih Mati-kawat adalah poligami spesies.Seperti kebanyakan spesies burung lainnya di suku Paradisaeidae, Cenderawasih Mati-kawat adalah poligami spesies.Burung jantan memikat pasangan dengan menggunakan keduabelas kawat pada ritual tariannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cenderawasih Mati-kawat terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga. Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Cenderawasih Mati-kawat dievaluasikan sebagai Beresiko Rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar