A. Morfologi:
Burung
enggang, julang, burung tahun atau kangkareng merupakan sebutan lain dari
burung rangkong (Hornbill) yang kita kenal di Indonesia. Burung rangkong
merupakan kelompok burung yang mudah dikenali karena memiliki ciri khas berupa
paruh yang besar dengan struktur tambahan di bagian atasnya yang disebut balung
(casque). Di Indonesia, ukuran tubuh rangkong berkisar antar 40 cm sampai 150
cm, dengan rangkong terberat mencapai 3.6 Kilogram. Umumnya warna bulu di
dominasi oleh warna hitam untuk bagian badan dan putih bagian ekor, sedangkan
warna bagian leher dan kepala cukup bervariasi. Ciri khas burung rangkong
lainnya adalah suara dari kepakan sayap dan suara “calling”, contohnya untuk
Rangkong Gading (Rhinoplax vigil) mempunyai suara “calling” seperti
orang tertawa terbahak-bahak dan dapat terdengar dari jarak 3 Km. Karakter unik
di atas dapat dipergunakan sebagai identifikasi di lapangan untuk setiap jenis
burung rangkong.
B. Habitat:
Di
seluruh dunia terdapat 54 jenis burung rangkong. Burung rangkong mempunyai
sebaran mulai dari daerah sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea
dan Kepulauan Solomon Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis dan hanya
beberapa jenis saja yang hidup di daerah kering seperti di Afrika. Indonesia
merupakan rumah bagi 13 jenis burung rangkong yang tersebar di hutan hujan
tropis, tiga diantaranya bersifat endemik. Mayoritas, rangkong banyak ditemukan
di daerah hutan dataran rendah hutan perbukitan (0 – 1000 m dpl). Di daerah
pegunungan (> 1000 m dpl) rangkong sudah mulai jarang ditemukan. Pulau
Sumatera menempati jumlah terbanyak dengan 9 jenis, di susul dengan Kalimantan
dengan 8 jenis. Dengan banyaknya jenis burung rangkong di Indonesia menjadikan
daerah penting untuk konservasi burung rangkong di dunia.
C. Upaya Pelestarian
Habitat Rangkong Indonesia terancam hilang akibat
eksploitasi hutan yang membuat sumber pakannya menjadi berkurang.
"Kegiatan penggundulan hutan tanpa tebang pilih membuat sumber pakan
Rangkong banyak yang rusak. Kondisi ini membuat rangkong semakin terjepit dan
mulai kehilangan habitatnya," kata Dwi Mulyawati Bird Conservation Officer
Burung Indonesia dalam siaran pers yang dikirim melalui pesan elektroniknya. Rangkong merupakan hidupan liar
yang sangat berjasa pada regenerasi hutan. Tanpa Rangkong, diperkirakan hutan
akan segera hancur dan potensi yang terkandung didalamnya ikut tergusur. Banyak
jenis pohon yang kelanjutan hidupnya bergantung pada hewan pemakan buah dalam
penyebaran bijinya. Lebih lanjut, Dwi menjelaskan
seekor Rangkong dapat terbang dalam radius 100 km persegi. Artinya, burung yang
termasuk dalam keluarga Bucerotidae ini dapat menebar biji hingga 100 km
jauhnya. Sumber
pakan Rangkong menyusut hingga 56 persen karena berkuranganya pohon pakan
sebanyak 76 persen. Tercatat
ada 13 jenis Rangkong yang ada di Indonesia. Sembilan jenis di Sumatera:
Enggang Llihingan, Enggang Jambul, Julang Jambul-Hitam, Julang Emas, Kangkareng
hitam, Kangkareng Perut-Putih, Rangkong Badak, Rangkong Gading, dan Rangkong
Papan. Empat jenis lagi berada di Sumba (Julang Sumba), Sulawesi (Julang dan
Kangkareng Sulawesi), serta Papua (Julang Papua). Kalimantan memiliki jenis
Rangkong yang sama seperti Sumatera, kecuali Rangkong Papan.
D. KLASIFIKASI:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Ordo: Bucerotiformes
Family: Bucerotidae
Genus: Buceros
Spesies: Rhinoceros
Tidak ada komentar:
Posting Komentar